Minggu, 28 April 2013


Penilaian Kinerja
7.1 Latar Belakang Penilaian Kinerja
Penialain kinerja (Performance Asesment), merupakan bagian dari asesmen alternative,  asesmen  ini  muncul  sekitar  tahun  1980-an,  sebagai  kritikan terhadap kelemahan tes baku yang menggunakan tes objektif, tes baku banyak mendominasi di persekolahan dan merupakan bagian yang terisolir dari proses Pembelajaran secara keseluruhan. Tes baku didasarkan pada prinsip-prinsip validitas, realibilitas, keadilan dan kemanfaatan (usebilitas).
7.2 Pengertian Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja adalah penilaian yang menekankan pada apa yang dapat dikerjakan oleh siswa dalam bentuk kinerja.
Asesmen kinerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan atau kinerja siswa dalam melakukan sesuatu.
Corner  “  asesmen  merupakan  cara  untuk  menilai  performance  siswa secara individual maupun kelompok setelah dilaksanakan pembelajaran” Herman “asesmen merupakan    suatu proses  atau  upaya   normal pengumpulan data atau informasi yang berkaitan dengan variable-variabel Pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru”
Jalogo  “asesmen  merupakan  cara untuk menilai  sesuatu  dari  berbagai sudut pandang seperti tingkatan, nilai guna dan keunggulannya”.
7.3 Tujuan dan Peran Asesmen Kinerja
Menurut Popham tujuan asesmen kinerja adalah :
  • Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar
  • Memonitor kemajuan atau perkembangan siswa Menentukan level atau jenjang kemampuan siswa Mempengatuhi persepsi public tentang efektifitas pembelajaran
  • Mengevaluasi kinerja guru dan menglasifikasi tujuan Pembelajaran yang dirumuskan oleh guru.
Lima tuntutan belajar dalam asesmen kinerja menurut Marjono (1993 :18), yaitu:
  • Sikap dan persepsi tentang belajar
  • Perolehan dan pemanduan pengetahuan
  • Perluasan dan penajaman pengetahuan
  • Penggunaan pengetahuan secara lebih bermakna
  • Pelatihan berfikir kritis dan kreatif
Pada asesmen kinerja pemberian skor digunakan dua pendekatan yaitu : (1) Metode Holistic, dan (2) Metode Analitic.
Metode Holistic digunakan apabila para penskor hanya memberikan satu buah skor atau nilai berdasarkan penilaian mereka secara keseluruhan dari hasil kinerja peserta tes
KATA KERJA OPERASIONAL

 Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1.      Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2.      Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3.      Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
·         Kuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam Kompetensi Dasar;
·         Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
·         Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Daftar kata kerja operasional dengan tiga ranah yang biasa dipergunakan untuk menyusun indikator.
  RANAH KOGNITIF
Mengingat(Remember)
Memahami(Understand)
Mengaplikasikan(Apply)
Menganalisis(Analyze)
Mengavaluasi(Evaluate)
Mencipta
(Create)
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Memasangkan
Membaca
Memberi indeks
Memberi kode
Memberi label
Membilang
Memilih
Mempelajari
Menamai
Menandai
Mencatat
Mendaftar
Menelusuri
Mengenali
Menggambar
Menghafal
Mengidentifikasi
Mengulang
Mengutip
Meninjau
Meniru
Mentabulasi
Menulis
Menunjukkan
Menyadari
Menyatakan
Menyebutkan
Mereproduksi
Menempatkan
Melakukan inferensi
Melaporkan
Membandingkan
Membedakan
Memberi contoh
Membeberkan
Memperkirakan
Memperluas
Mempertahankan
Memprediksi
Menafsirkan
Menampilkan
Menceritakan
Mencontohkan
Mendiskusikan
Menerangkan
Mengabstraksikan
Mengartikan
Mengasosiasikan
Mengekstrapilasi
Mengelompokkan
Mengemukakan
Menggali
Menggeneralisasikan
Menggolong-golongkan
Menghitung
Mengilustrasikan
Menginterpolasi
Menginterpretasikan
Mengkategorikan
Mengklasifikasi
Mengkontraskan
Mengubah
Menguraikan
Menjabarkan
Menjalin
Menjelaskan
Menterjemahkan
Mentranslasi
Menunjukkan
Menyimpulkan
Merangkum
Meringkas
Mengidentifikasi
Melaksanakan
Melakukan
Melatih
Membiasakan
Memodifikasi
Mempersoalkan
Memproses
Mencegah
Menentukan
Menerapkan
Mengadaptasi
Mengaitkan
Mengemukakan
Menggali
Menggambarkan
Menggunakan
Menghitung
Mengimplementasikan
Mengkalkulasi
Mengklasifikasi
Mengkonsepkan
Mengoperasikan
Mengurutkan
Mengurutkan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Menugaskan
Menyelidiki
Menyesuaikan
Menyusun
Meramalkan
Menjalankan
Mempraktekkan
Memilih
Memulai
Menyelesaikan
Melatih
Memadukan
Memaksimalkan
Membagankan
Membeda-bedakan
Membuat struktur
Memecahkan
Memerintah
Memfokuskan
Memilih
Menata
Mencerahkan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Mendiagramkan
Menegaskan
Menelaah
Menetapkan sifat/ciri
Mengaitkan
Menganalisis
Mengatribusikan
Mengaudit
Mengedit
Mengkorelasikan
Mengorganisasikan
Menguji
Menguraikan
Menjelajah
Menominasikan
Mentransfer
Menyeleksi
Merasionalkan
Merinci
Membuktikan
Memilih
Memisahkan
Memonitor
Memperjelas
Mempertahankan
Mempresiksi
Memproyeksikan
Memutuskan
Memvalidasi
Menafsirkan
Mendukung
Mengarahkan
Mengecek
Mengetes
Mengkoordinasikan
Mengkritik
Mengkritisi
Menguji
Mengukur
Menilai
Menimbang
Menugaskan
Merinci
Membenarkan
Menyalahkan
Memadukan
Membangun
Membatas
Membentuk
Membuat
Membuat rancangan
Memfasilitasi
Memperjelas
Memproduksi
Memunculkan
Menampilkan
Menanggulangi
Menciptakan
Mendikte
Menemukan
Mengabstraksi
Menganimasi
Mengarang
Mengatur
Menggabungkan
Menggeneralisasi
Menghasilkan karya
Menghubungkan
Mengingatkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasikan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Mengumpulkan
Mengusulkan hipotesis
Menyiapkan
Menyusun
Merancang
Merekonstruksi
Merencanakan
Mereparasi
Merumuskan
Memperbaharui
Menyempurnakan
Memperkuat
Memperindah
Mengubah



2.      RANAH AFEKTIF
Menerima
Merespon
Menghargai
Mengorganisasikan
Karakterisasi
 Menurut Nilai
A1
A2
A3
A4
A5
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Mengompromikan
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Menyetujui
Menampilkan
Melaporkan
Memilih
Mengatakan
Memilah
Menolak
Mengasumsikan
Meyakini
Meyakinkan
Memperjelas
Memprakarsai
Mengimani
Menekankan
Menyumbang
Mengubah
Menata
Mengklasifikasikan
Mengombinasikan
Mempertahankan
Membangun
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Menegosiasi
Merembuk
Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Mempengaruhi
Mengkualifikasi
Melayani
Membuktikan
Memecahkan

3.      RANAH PSIKOMOTORIK
Meniru
Manipulasi
Presisi
Artikulasi
Naturalisasi
P1
P2
P3
P4
P5
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Kembali membuat
Membangun
Melakukan, Melaksanakan, Menerapkan
Menunjukkan
Melengkapi Menunjukkan, Menyempurnakan Mengkalibrasi Mengendalikan
Membangun
Mengatasi Menggabungkan Koordinat, Mengintegrasikan Beradaptasi Mengembangkan Merumuskan, Memodifikasi
Master
Mendesain
Menentukan
Mengelola