Penilaian Kinerja
7.1 Latar Belakang Penilaian Kinerja
Penialain
kinerja (Performance Asesment), merupakan bagian dari asesmen
alternative, asesmen ini muncul sekitar tahun
1980-an, sebagai kritikan terhadap kelemahan tes baku yang
menggunakan tes objektif, tes baku banyak mendominasi di persekolahan dan
merupakan bagian yang terisolir dari proses Pembelajaran secara keseluruhan. Tes baku
didasarkan pada prinsip-prinsip validitas, realibilitas, keadilan dan
kemanfaatan (usebilitas).
7.2 Pengertian Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja adalah penilaian yang
menekankan pada apa yang dapat dikerjakan oleh siswa dalam bentuk kinerja.
Asesmen kinerja merupakan penilaian
yang dilakukan dengan mengamati kegiatan atau kinerja siswa dalam melakukan
sesuatu.
Corner “ asesmen
merupakan cara untuk menilai performance
siswa secara individual maupun kelompok setelah dilaksanakan
pembelajaran” Herman “asesmen merupakan suatu proses atau
upaya normal pengumpulan data atau informasi yang berkaitan
dengan variable-variabel Pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan oleh guru”
Jalogo “asesmen
merupakan cara untuk menilai sesuatu dari
berbagai sudut pandang seperti tingkatan, nilai guna dan keunggulannya”.
7.3 Tujuan dan Peran Asesmen Kinerja
Menurut Popham tujuan asesmen
kinerja adalah :
- Mendiagnosa
kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar
- Memonitor
kemajuan atau perkembangan siswa Menentukan level atau jenjang kemampuan
siswa Mempengatuhi persepsi public tentang efektifitas pembelajaran
- Mengevaluasi
kinerja guru dan menglasifikasi tujuan Pembelajaran yang dirumuskan oleh
guru.
Lima tuntutan belajar dalam asesmen
kinerja menurut Marjono (1993 :18), yaitu:
- Sikap dan persepsi tentang
belajar
- Perolehan dan pemanduan
pengetahuan
- Perluasan dan penajaman
pengetahuan
- Penggunaan pengetahuan secara
lebih bermakna
- Pelatihan berfikir kritis dan
kreatif
Pada asesmen kinerja pemberian skor
digunakan dua pendekatan yaitu : (1) Metode Holistic, dan (2) Metode
Analitic.
Metode Holistic digunakan apabila para penskor
hanya memberikan satu buah skor atau nilai berdasarkan penilaian mereka secara
keseluruhan dari hasil kinerja peserta tes